Thursday 2 October 2014

Diskusi, Liburan, Mengamati Peristiwa Mendukung Kegiatan Menulis



Berikut ini kebiasaan-kebiasaan yang mendukung timbulnya ide dan melatih keterampilan menulis, antara lain :

  1. Senang berdiskusi dengan orang lain. Kegiatan ini akan mendatangkan banyak ide untuk anda tulis. Saya sering mengalaminya. Ketika pikiran anda macet atau kehabisan ide, cobalah berdiskusi dengan orang lain mengenai tema atau cerita yang anda tulis tersebut. Suatu waktu, saya menulis tentang novel mengenai anak haram. Karena pikiran buntu saya hentikan kegiatan nulis itu. Lalu pergi ke rumah nenek di kampung untuk berdiskusi atau bicara ngalor ngidul tentang di kampungnya. Apakah ada cerita menarik tentang anak haram di kampung ini? Ternyata nenek saya dengan panjang lebar menceritakan kisah nyata mengenai kejadian anak haram yang pernah berlangsung. Ceritanya menarik. Saya hanya mendengarkan secara seksama. Setelah selesai cerita nyata nenek, kemudian saya pulang dan dituangkan ke dalam sebuah tulisan, sehingga menjadi sebuah tulisan yang selesai dalam waktu cepat. Pendek kata, jika anda kehabisan ide maka berdiskusilah dengan orang lain mengenai tema atau topic yang anda tulis. Niscaya ide akan mengalir deras. Selain itu, dengan banyak berdiskusi akan membuat sudut pandang dan analisa kita tambah banyak atas suatu topik atau cerita yang bersumber pada orang lain. Dari situlah kemampuan menulis akan meningkat tajam. Itu satu kebiasaan positif yang sangat  mendukung kegiatan menulis yang produktif.

  1. Liburan. Siapa orang yang tidak menyenangi liburan. Semua orang menyenangi kegiatan liburan ini termasuk penulis sendiri. Kegiatan liburan ini dialami penulis setiap hari. Dimana penulis seringkali berpindah-pindah tempat. Kadang-kadang di Kota Cimahi bertempat tinggal, dan satu minggu kemudian pindah kota, dengan bertempat tinggal di Tanjungkerta Sumedang (tempat tinggal tetap). Kemudian satu minggu berlalu pindah tempat lagi ke Tanjungmedar (tempat mertua tinggal). Pendek kata, liburan bisa mendatangkan kreatifitas. Hal ini disebabkan ada sesuatu yang beda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Perbedaan-perbedaan inilah yang bisa ditulis dalam sebuah buku atau tulisan yang menarik. Jika dilihat para pengembara pun biasanya banyak menghasilkan buku-buku karena sifat mengembaranya. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini bisa dilihat dalam sejarah orang-orang dulu. Imam al Ghazali adalah seorang pengembara sekaligus ulama yang banyak menghasilkan karya tulis, terutama Kitab Ihya Ulumuddin yang fenomenal pada zamannya sampai sekarang ini.

  1. Mengamati peristiwa. Setiap hari kita berhubungan dengan orang lain dan lingkungan di sekitar. Ada banyak hal yang bisa ditulis di sekeliling kita. Teman saya, pernah berkata kucing yang turun dari atas genting pun bisa dijadikan cerita atau tulisan yang menarik. Saat bekerja pun kita bisa membuat tulisan mengenai kegiatan kita sehari-hari di kantor, mengenai peristiwa-peristiwa di kantor. Menulis bisa dari peristiwa yang kita alami saat itu atau pengalaman kita saat itu. Bisa pula tulisan mengenai peristiwa yang menimpa orang lain atau pengalaman orang lain.
   Selamat menulis!

No comments:

Post a Comment