Friday 24 October 2014

Cara Menulis : Menulis Dengan Perbedaan



Menulis seperti sebuah tandatangan. Setiap orang memiliki keunikan atau ciri khas tulisannya. Tulisannya akan berbeda dengan orang lain. Karena pola pikir tiap orang berbeda, pengetahuan dan pengalaman setiap manusia berbeda, serta cara bicara dan nulis berbeda pula. Oleh sebab itu, penting sekali anda percaya diri kepada diri sendiri dalam menulis tulisan anda. Tulisan anda unik dan bernilai jual tinggi.

Hal ini bisa diibaratkan begini. Ada sekumpulan domba kira-kira berjumlah ribuan. Wow banyak. Ada satu domba berwarna merah. Perhatian anda tertuju ke domba mana? Tentu domba merah itu. Karena apa? Karena unik. Begitupula dalam menulis. Jika anda menulis sama seperti gaya orang lain menulis maka anda tak berbeda atau tak unik. Anda bagaikan sekumpulan domba ribuan, tak ada keistimewaan. Anda akan tidak diperhatikan karena sama. Bandingkan jika anda berbeda dalam gaya menulis dari penulis-penulis lain. Maka anda akan mendapat perhatian dari orang banyak karena anda berbeda. Orang yang menulis dengan gaya menulis berbeda dari kebanyakan, ia laksana domba merah akan mendapat perhatia public dimana bukunya diincar dan dicari banyak orang sehingga disebut best seller.

Saya jamin orang yang menulis dengan gaya berbeda dari penulis kebanyakan maka ia akan sukses. Maksud berbeda disini berbeda karena inovatif tulisannya, unik tulisannya, dll. Adapun penulis yang disebut domba merah (menulis dengan gaya berbeda dari penulis lainnya) yang pasti sukses, antara lain : Andrea Hirata penulis novel best seller Laskar Pelangi. Ia menulis novel berdasarkan kisah nyatanya hidup di Belitung sejak sekolah dasar hingga sekolah di luarnegeri dan sukses. Ia menulis kisah nyatanya dengan gaya bahasa yang melambung-lambung dan alur cerita yang menegangkan, berbeda dengan novel-novel lain. Lihat ia membuat domba merah/perbedaan dan ia sukses besar. Novelnya lalu dijadikan film dan ia dinobatkan beberapa penghargaan atas novelnya tersebut.

Putut menulis dengan gaya bahasa unik tak lazim. Kemudian ada penulis yang saya lupa, ia menulis dengan gaya percakapan pakai tanda petik. Tak lazim. Ia sukses. Terus ada penulis puisi. Ia menulis puisi dengan tak lazim dengan gaya bahasa unik dan lucu, yang tak pernah ada sebelumnya, maka ia pun sukses. Sukses karena perbedaan. Jika ana ingin sukses dalam menulis maka buatlah gaya bahasa berbeda dalam tulisan anda, saya jamin anda sukses.

No comments:

Post a Comment