Kisah Sukses Pidato Singkat Tentang Pendidikan - Kepala sekolah sebagai innovator harus mampu mencari, menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Sebab sangat keliru kalau ada ungkapan, "di dunia ini tidak ada yang abadi", karena perubahan merupakan sesuatu yang abadi dalam kehidupan. Perubahan terjadi sepanjang hidup. Sekolah berkembang, artinya berubah menjadi lebih baik misalnya sekolah berubah dari kurang disiplin menjadi memiliki disiplin tinggi. Perubahan di sekolah selalu melibatkan banyak pihak, tenaga kependidikan, peserta didik, orangtua, dan masyarakat sekitar. Tugas kepala sekolah adalah menjadi agen perubahan (change agent) yang mendorong dan mengelola agar semua pihak termotivasi dan berperan aktif dalam perubahan tersebut.
Kisah Sukses Pidato Singkat Tentang Pendidikan(www.pemerintah.net) |
Waktu terus berjalan, ia tidak pernah berhenti sedetikpun, begitu pula pengetahuan dan teknologi. Setiap saat di setiap penjuru dunia ini, pasti ada inovasi atau sesuatu yang baru diciptakan dan temukan sehingga manusia tidak bisa berhenti untuk selalu terus belajar. Maka guna menunjang kemampuan dan kualitas dari staff pengajar dan murid-muridnya, Iwan pun melakukan terobosan-terobosan, yakni dengan melakukan kerjasama dengan lembaga training professional melalui pelatihan-pelatihan bagi murid-murid dan staff pengajarnya agar dapat menghasilkan kepribadian yang utuh, begitu Iwan mengistilahkan, sehingga nantinya mereka selalu siap untuk setiap perubahan yang ada.
Guna mencapai tujuan yang diharapkan dari
sekolah SMAK 1 BPK Penabur Bandung, tentu harus ada program kerja yang mesti
dimulai dari sekarang yang disusun dan dilakukan. Dan yang paling utama
terobosan yang telah dilakukan Iwan saat ini adalah menyiapkan SDM
tenaga pendidik sebaik-baiknya melalui pelatihan terus menerus. "Jika
alat-alat pendidikan moderen sebenarnya dalam waktu satu bulan bisa disiapkan,
tapi membina SDM itu lama", ujarnya. Untuk itu pada bulan Juni 2007
mendatang, Iwan mengadakan pelatihan pendidikan bagi para guru SMAK 1 BPK
Penabur Bandung mengenai cara mengajar yang baik dengan penuh semangat, cara membina murid, dan
lain-lain.
"Sekarang jika gurunya sudah loyo
mengajar, maka bagaimana murid-muridnya bisa semangat belajar? Kita harus bisa
mengajar secara antusias pada murid. Katakan guru itu sebagai aktor lawak
walaupun lagi kesusahan dia harus bisa melawak sampai orang bisa senang.
Seorang guru pun demikian, dia harus tampil di depan murid-muridnya penuh
semangat walaupun sedang ditimpa kesusahan", ujar pria yang hobi traveling
di sekitar kota Kembang Bandung ini. Selain itu, Iwan kepada staff pengajarnya
selalu memberikan pengarahan agar
penguasaan materi pelajaran dapat ditingkatkan terus menerus.
Kisah Sukses Pidato Singkat Tentang Pendidikan
Apalagi dalam era globalisasi sekarang ini
yang kita tidak bisa menghindarinya dan tahun 2010 dimana WTO sudah
diratifikasi yang berarti guru-guru asing bisa masuk ke Indonesia tanpa syarat apapun, maka persaingan tenaga
pendidik semakin ketat. Oleh sebab itu, para pendidik di SMAK 1 BPK Penabur
Bandung harus meningkatkan kualitasnya."Sehingga mulai dari sekarang saya
mencoba membebaskan guru dari semua kegiatan struktural, tidak usah membantu
kegiatan lain, mereka hanya berkonsentrasi mengajar murid dan bagaimana caranya
mengajar yang baik sehingga pelajarannya berhasil diminati para muridnya",
ujarnya.
Globalisasi bukan akan kita hadapi, tetapi
nyata-nyata sudah di depan mata. Tidak ada lagi sekat yang memisahkan, bahkan
kelak, batasan antara satu negara dan negara lain menjadi samar. Lantas apa
persiapan yang dilakukan oleh Iwan Tedjasukmana, SH., dalam kapasitasnya
sebagai seorang pemerhati pendidikan, dan kiat yang ia lakukan untuk membuat
SMAK 1 BPK Penabur Bandung bisa bertahan dengan kompetisi yang semakin sengit.
Mensikapi hal tersebut dalam memimpin sekolah, Iwan selalu mencari
terobosan-terobosan baru lainnya. Caranya dengan mengadakan kerjasama dengan
sekolah lainnya, di dalam dan di luar negeri, serta membuka kelas bi-lingual
(kelas dua bahasa) yang merupakan salah satu program unggulan di SMAK 1 BPK
Penabur Bandung. Sebenarnya sempat
terlintas di fikiran Iwan untuk membuka kelas Internasional, namun ia takut
murid-muridnya malah berorientasi ke luar negeri daripada membangun negeri
tempat asal muasalnya, maka dibukalah kelas bi-lingual ini, dengan maksud
mengikuti pengetahuan luar negeri sekaligus melatih siswa untuk berani
menggunakan bahasa wajib internasional yakni bahasa Inggris demi kebutuhan
pergaulan dunia.
Bahkan dari kelas Bi-lingual ini ,
guru-guru lokal pun diwajibkan menggunakan bahasa Inggris, bahkan sejak tahun
2002, Iwan menetapkan satu hari dalam seminggu diadakan English Day, dimana
semua orang di lingkungan sekolah diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris
dalam berkomunikasi di lingkungan sekolah. "Walaupun bercampur dengan
bahasa Indonesia, yang penting berani dulu berbicara bahasa Inggris, tanpa
aturan gramatika. Dimulai dengan belajar secara menyenangkan dulu",
tandasnya. Untuk mendukung program ini, Iwan pun memakai pengajar luar negeri
(native) dari Universitas Penabur International (UPI) di program bi-lingual 7
mata pelajaran (5 mata pelajaran sains plus agama dan PPKN) dalam bahasa
Inggris. Program studi ini pula bekerjasama dengan lembaga pendidikan luar
negeri yaitu Universitas Cambridge untuk penilaian ujiannya. Jadi yang
mengikuti kelas ini akan menjalani dua ujian, pertama ujian nasional dan ujian
Cambridge. Sudah bertahun-tahun Metode Pengajaran English Day tersebut berjalan
di SMAK 1 BPK Penabur Bandung, dan cukup memberikan manfaat bagi para anak
didik maupun staff pengajar.
Upaya lain yang dilakukannya adalah
meningkatkan SDM dengan menyekolahkan sejumlah bawahannya yang telah
menyelesaikan jenjang S1 ke S2. Tujuannya jelas, agar SDM sekolah yang
dipimpinnya mampu meningkatkan keterampilan mereka. Setelah disekolahkan
diharapkan para staff akan bekerja lebih optimal. Yang tak kalah penting adalah
pemikiran, ide-ide kreatif bagi kelangsungan sekolah BPK Penabur.
Berbagai upaya dan terobosan dilakukan
demi melaksanakan peningkatan SDM internal guna mengantisipasi era globalisasi.
Dan Iwan menghindari dampak munculnya kecemburuan sosial antara karyawan lama
dan baru yang menduduki posisi yang lebih tinggi atau setara. Tak dikehendaki
adanya konflik yang dapat mengancam kinerja bawahan, yang berakibat menurunnya
kualitas kerja. Untuk menghindari hal tersebut, Iwan mempunyai program memacu
SDM yang ada disekolahnya secara bersama-sama.
Dan untuk meraih beasiswa dari pihak
yayasan tersebut, selain ukuran prestasi, juga menetapkan kriteria loyalitas
staff kepada sekolah BPK Penabur. Dalam meraih jatah pendidikan lewat beasiswa,
dilakukan evaluasi oleh jajarannya guna menilai potensi staff yang akan
dipromosikan lewat jalur pendidikan. Semua ini diharapkan agar mereka semakin
berkomitmen dengan kelangsungan sekolah BPK Penabur. Di era selanjutnya,
program pengembangan bawahan seperti ini sudah merupakan kebutuhan manajemen
sekolah guna mendapatkan staff yang
berkualitas. Dengan penerapan sistem ini, diharapkan kerjasama dengan staffnya,
semakin erat untuk menciptakan atmosfir kerja yang sehat. Bila sudah terwujud,
akan besar faedahnya bagi lembaga sekolah SMAK 1 BPK Penabur Bandung. Terlebih
lagi jika dihubungkan dengan tercapainya sasaran peningkatan kualitas
pengajaran di sekolah BPK Penabur.
Terobosan lainnya, Iwan telah
mengembangkan sekolah SMAK 1 BPK Penabur Bandung menuju era industrialisasi
pendidikan. Dengan terlebih dahulu melakukan analisa yang bernama analisa SWOT,
dari analisa SWOT itu maka lahirlah program-program SMAK 1 BPK Penabur Bandung.
Sebab Iwan sangat menyadari bahwa jaman sekarang ini lembaga pendidikan bukan
lagi bersifat sosial tapi lembaga pendidikan sekarang ini mesti dikelola secara
industri. "Lembaga pendidikan sekarang ini sudah harus dikelola secara
industri dan prinsip-prinsip manajemen industri mesti diterapkan di lembaga
pendidikan seperti mengenai kualitas. Dan juga jika sekolah mau berkembang dan
mau kita jual, maka harus ada PR (Public Relation) nya. Itulah yang
dikembangkan di SMAK 1 BPK Penabur Bandung",ujarnya.
Sudah 40 tahun langkah yang diayunnya
untuk menggali potensi di lingkungan sekolahnya. Jalan panjang masih terbentang
di hadapannya. Kiat-kiat mutakhir yang telah lahir dari pemikirannya yang
aktual, telah mencuatkan Sekolah BPK Penabur khususnya SMAK 1 BPK Penabur
Bandung ke rentang tangga popularitas. Tiada yang tahu, rencana apa lagi yang ada dibalik pemikiran brilian Iwan
?terobosan apalagi yang akan dilakukan pada sekolah yang dipimpinnya?sensani
apa lagi yang akan dimunculkan melalui strategi yang diminati oleh masyarakat
luas? Kisah Sukses Pidato Singkat Tentang Pendidikan