Menulis itu memiliki levelnya
masing-masing. Menulis memiliki kelas tersendiri. Setiap penulis memiliki kelas
tersendiri. Begitupula anda dan saya memiliki kelas tersendiri dalam
kepenulisan. Maksudnya? Begini, setiap orang mampu menulis jumlah beberapa
halaman berbeda-beda dalam menulis. Ada
yang mampu menulis banyak, dan ada yang
hanya mampu menulis sedikit. Semua itu tergantung keahlian, latihan,
pengalaman, ketekunan, dan yang terpenting adalah kelas. Seseorang bisa naik
kelas dari D ke C. Dari kelas C ke kelas B dan B ke A. Proses naik kelas itu
berlangsung menyenangkan dan alami.
Untuk seseorang bisa terjun dalam
dunia kepenulisan atau berprofesi sebagai seorang penulis, maka yang paling
utama adalah ia mesti menyenangi dunia kepenulisan. Ia mesti mencintai dunia
kepenulisan. Untuk menyenangi dunia kepenulisan caranya adalah dengan cara
mengenalnya. Seperti sebuah syair lagu berdendang,”Tak kenal maka tak sayang.
Tak sayang maka tak cinta.”
Seseorang yang mulai menulis,
atau yang tidak berprofesi sebagai penulis akan kesulitan ketika ia mulai
menulis. Ia akan merasakan ketakutan dalam menulis. Rasa percaya dirinya
luntur, “tulisan saya jelek nantinya”. Hal itu wajar. Tahapan selanjutnya untuk
mengobati penyakit itu adalah mulailah menulis apa saja, jangan takut menulis
sesuatu. Bebaskan pikiran anda. Ketika tulisan anda dibaca orang lain. Mereka
tertawa-tawa mengejek anda. Jangan takut. Semua itu proses biasa. Jangan
gentar. Semua penulis pun berproses belajar terus menerus sampai sekarang ini.
Teruslah anda belajar menulis. Lihatlah contoh-contoh tulisan yang telah ada.
Menulislah dengan hati, menyulislah dengan jiwa. Tulisan anda akan menampakkan
kepribadian anda.
Kalau seseorang mencemooh tulisan
anda, maka perbaiki tulisan anda tersebut. Tulisan seseorang bisa saja bagus
untuk seseorang dan bisa saja jelek untuk seseorang. Semua tergantung situasi.
Adakala seorang penulis mampu menghasilkan karya tulis yang sangat bagus
sehingga mendapatkan penghargaan dari
banyak pihak. Dan adakalanya pula seorang penulis menulis karya tulis
yang tidak berkualitas, atau tulisan biasa bahkan tulisan sampah. Semua terjadi
tergantung keberuntungan juga, ilham dari Tuhan, dan momen yang tepat.
No comments:
Post a Comment