Friday 26 September 2014

Kisah Nyataku Dalam Dunia Tulis Menulis



“Jenis karangan terbagi dua yakni fiksi dan non fiksi. Adapun fiksi adalah khayalan seperti novel, legenda, dan lain sebagainya. sedangkan non fiksi adalah cerita kenyataan, contohnya surat kabar.” Itu adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia yang penulis masih ingat. Penulis masih merindukan pengajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada suatu ujian mengarang cerita di akhir semester, penulis dibuat kaget karena mendapatkan nilai delapan dari aktifitas menulis. Dari situ, penulis menyadari bahwa saya memiliki kemampuan untuk menulis. Dan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, nilai raport penulis cukup baik, kalau bisa dibilang A.
menulis


Kemudian berlanjut percaya diri penulis dengan membuat tulisan mengenai kisah nyata kriminalitas di Tabloid Peluang. Lalu hasil tulisan itu dikirimkan sebanyak dua buah ke tabloid di Jakarta tersebut. Dan pada suatu waktu, penulis di STM dipanggil oleh seorang guru PPKN. Setelah menghadapnya, ternyata bukan teguran karena perilaku buruk penulis, justeru saya mendapat sanjungan dari beliau. “Wah, ini tulisanmu ditampilkan di Tabloid Peluang, hebat kamu. Sejak kapan kamu menulis? Sudah banyak tulisan yang dikirimkan?” tanyanya. Aku hanya menjawab,”Ah biasa bu sedang belajar menulis” jawabku.

Saya masih ingat, setelah itu penulis mendapatkan weselpos yang dikirimkan oleh petugas pos ke rumah. Terpampang dalam wesel pos itu sejumlah uang sebesar 140.000 ribu rupiah. Waw jumlah yang besar. Kemudian bersama dua orang teman sekolah, aku mencairkan di pos yang ditunjuk wesel tersebut. Uang pun cair. Dan tak lupa saya mentraktir kedua teman saya itu dengan membelikannya sebungkus rokok. Kedua teman saya bahagia.

Kemudian tiba di rumah, penulis dibuat terkejut lagi. Ternyata ada kiriman wesel pos lagi dari Tabloid Peluang. Aku pun mencairkannya bersama teman karib saya. Uangnya jumlahnya sama seperti yang pertama. Itulah berkah dari menjadi seorang penulis. Ternyata menulis itu mudah dan menghasilkan.

Selanjutnya tatkala penulis kuliah di Unisba, ada kegiatan menulis karya tulis ilmiah. Penulis mempresentasikan karya tulis yang dibuat. Dan ternyata penulis menjadi juara harapan. Di depan mata ketua Umum PAN, penulis menerima hadiah itu yang lumayan spektakuler besarnya untuk menambah pundit-pundi.

Itulah kisah-kisah nyata yang sebagian penulis ungkapkan. Sebenarnya masih ada lagi kisah nyata tentang kegiatan menulis. Hanya bapakku bilang,”Penghasilan menulis tak seberapa.” Justeru aku harus membuktikan bahwa penghasilan menulis itu sangat besar sebagaimana yang telah dibuktikan oleh seorang penulis ternama JK Rowling yang menulis novel Harry Potter.

No comments:

Post a Comment