Saya ingin mengatakan bahwa
menulis itu mudah. Hanya menjetikkan jari-jari pada layar computer. Sudah itu
ada deh tulisan karya kita. Coba lihat hampir semua manusia bisa menulis. Mau
buktinya? Lihat saja mereka sudah terbiasa dengan SMS. Menulis SMS itu sama
dengan menulis atau menciptakan sebuah karya tulisan. Jadi mengapa manusia suka
berkata sulit jika menulis?!
bakat |
Pada suatu waktu ketika penulis
masih di PT Aditec Quantum, penulis memperlihatkan kemampuan penulis dalam
membuat tulisan cerita mengenai sales Quantum. Dengan begitu apik, penulis
menulis cerita-cerita sales quantum di lapangan juga kisah para karyawan
Quantum di dalam kantor sendiri. Bina Setia salah satu bos saya meminta hasil
tulisan saya, penulis menyerahkannya saat itu. Ketika itu bos besar saya itu
terkagum-kagum atas hasil tulisan saya itu. Bagus, komentarnya. Sambil ia
beberapa kali tertawa, memang di dalam tulisan saya itu tercantum beberapa
kalimat atau humor yang cukup menghibur.
Sejak saat itu, saya di kantor
terkenal dengan orang yang jago penulis. Lalu karena gaji saya di kantor agak
kecil dibanding teman-teman lainnya maka saya curhat ke salah satu sales
terbaik di kantor. “Wah, saya gajinya kecil, apa yang harus saya lakukan ya?”
gurauku. “Lank an kamu punya kemampuan menulis, mengapa tidak engkau gunakan
kemampuan menulis itu untuk mencari uang. Kau punya kemampuan nulis mengapa
tidak dikembangkan, kan
bisa jadi kaya raya,” jawab temanku saat itu. Ehm, mungkin saya belum bisa
mengembangkan kemampuan menulisku. Penghasilan menulisku masih sangat kecil.
Tampak wajah kepala cabang
berbinar-binar melihat hasil tulisanku. “Lan bagus tulisannya. Kamu itu seorang
penulis.” Tanyanya. “Iya pak.” Jawabku. “Oh kalau gitu nama kamu harus diganti,
namanya Elan Subekti ya, bukan Elan Suherlan lagi. Karena Budi Handuk terkenal
bukan nama aslinya tapi nama kerennya. Kamu juga mesti begitu Elan Subekti
sekarang” ujar Sugiono, kepala cabang baru.
Mereka orang-orang di perusahaan
Quantum terkaget dengan kemampuanku menulis. Padahal saya merasa biasa-biasa
saja kemampuan menulisku ini karena saya rasa semua orang bisa menulis
sepertiku. Tapi kenyataan tidak. Tidak semua orang bisa melakukan apa yang saya
lakukan yakni menulis. Mereka berkata,”saya tidak bisa menulis”. Semuanya berkata
demikian. Apa? Jadi kemampuan menulis yang telah diberikan Tuhan kepada saya
adalah keistimewaan khusus yang tidak diberikan kepada manusia-manusia lainnya.
Aku bersyukur mempunyai kemampuan
menulis. Skill menulis. Saya pernah menonton televisi di Trans7.
David Corbuzier menyatakan bahwa sekarang seseorang memerlukan sekolah (school)
dan Skill (kemampuan). Memiliki skill atau kemampuan harus punya dua skill
untuk memback up skill yang pertama. Dan kemampuan menulis termasuk skill saya
yang pertama.
No comments:
Post a Comment