Friday 26 September 2014

Bakat Menulis Dari Tuhan



Saya ingin mengatakan bahwa menulis itu mudah. Hanya menjetikkan jari-jari pada layar computer. Sudah itu ada deh tulisan karya kita. Coba lihat hampir semua manusia bisa menulis. Mau buktinya? Lihat saja mereka sudah terbiasa dengan SMS. Menulis SMS itu sama dengan menulis atau menciptakan sebuah karya tulisan. Jadi mengapa manusia suka berkata sulit jika menulis?!

Bakat Menulis
bakat
Pada suatu waktu ketika penulis masih di PT Aditec Quantum, penulis memperlihatkan kemampuan penulis dalam membuat tulisan cerita mengenai sales Quantum. Dengan begitu apik, penulis menulis cerita-cerita sales quantum di lapangan juga kisah para karyawan Quantum di dalam kantor sendiri. Bina Setia salah satu bos saya meminta hasil tulisan saya, penulis menyerahkannya saat itu. Ketika itu bos besar saya itu terkagum-kagum atas hasil tulisan saya itu. Bagus, komentarnya. Sambil ia beberapa kali tertawa, memang di dalam tulisan saya itu tercantum beberapa kalimat atau humor yang cukup menghibur.

Sejak saat itu, saya di kantor terkenal dengan orang yang jago penulis. Lalu karena gaji saya di kantor agak kecil dibanding teman-teman lainnya maka saya curhat ke salah satu sales terbaik di kantor. “Wah, saya gajinya kecil, apa yang harus saya lakukan ya?” gurauku. “Lank an kamu punya kemampuan menulis, mengapa tidak engkau gunakan kemampuan menulis itu untuk mencari uang. Kau punya kemampuan nulis mengapa tidak dikembangkan, kan bisa jadi kaya raya,” jawab temanku saat itu. Ehm, mungkin saya belum bisa mengembangkan kemampuan menulisku. Penghasilan menulisku masih sangat kecil.

Tampak wajah kepala cabang berbinar-binar melihat hasil tulisanku. “Lan bagus tulisannya. Kamu itu seorang penulis.” Tanyanya. “Iya pak.” Jawabku. “Oh kalau gitu nama kamu harus diganti, namanya Elan Subekti ya, bukan Elan Suherlan lagi. Karena Budi Handuk terkenal bukan nama aslinya tapi nama kerennya. Kamu juga mesti begitu Elan Subekti sekarang” ujar Sugiono, kepala cabang baru.

Mereka orang-orang di perusahaan Quantum terkaget dengan kemampuanku menulis. Padahal saya merasa biasa-biasa saja kemampuan menulisku ini karena saya rasa semua orang bisa menulis sepertiku. Tapi kenyataan tidak. Tidak semua orang bisa melakukan apa yang saya lakukan yakni menulis. Mereka berkata,”saya tidak bisa menulis”. Semuanya berkata demikian. Apa? Jadi kemampuan menulis yang telah diberikan Tuhan kepada saya adalah keistimewaan khusus yang tidak diberikan kepada manusia-manusia lainnya.

Aku bersyukur mempunyai kemampuan menulis. Skill menulis. Saya pernah menonton televisi di Trans7. David Corbuzier menyatakan bahwa sekarang seseorang memerlukan sekolah (school) dan Skill (kemampuan). Memiliki skill atau kemampuan harus punya dua skill untuk memback up skill yang pertama. Dan kemampuan menulis termasuk skill saya yang pertama.

No comments:

Post a Comment