Friday 21 November 2014

Pengalaman

Setiap manusia memiliki pengalaman masing-masing. Begitupula setiap penulis mempunyai pengalaman tersendiri. Sebuah kata bijak menyatakan : Pengalaman adalah guru terbaik. Memang demikianlah kebenarannya. Setiap orang wajib belajar dari pengalamannya. Setiap orang yang belajar dari pengalamannya, maka ia akan sukses. Karena ia belajar dari pengalamannya. Begitupula dalam dunia tulis menulis. Seorang penulis perlu belajar dari pengalamannya agar sukses.

Misalkan, jika kita hari ini tidak bisa menulis 10 halaman maka cari penyebabnya. Koreksi diri dan memperbaikinya di hari selanjutnya, tidak mengulanginya hal yang sama di hari besok dan berikutnya, dengan cara belajar dari pengalaman sendiri. Kenapa menulis harus sekian banyak? karena menulis harus produktif, semakin banyak halaman yang ditulis semakin cepat buku selesai, dan semakin sejahtera kita.

Teknik menulis 10 halaman perhari, jika sebulan mencapai 300 halaman yang berarti menghasilkan satu buku yang tebal 300 halaman adalah teknik yang digunakan pula oleh penulis sukses, Langit Kreshnahadi.

Penulis sudah banyak merasakan asam garam menulis. Di saat kehidupan terasa sulit untuk meneruskan kegiatan menulis, penulis tetap memutuskan menekuni kegiatan menulis, walaupun sempat vakum beberapa tahun. Tapi pada dasarnya menulis tetap dijalankan dalam keadaan suka dan duka, sulit dan mudah.

Setelah sekian lama berkutat dalam dunia tulis menulis secara offline, kini penulis menyadari menulis di dunia offline tidak akan berkembang, tidak akan menjanjikan karena mempunyai bos / perusahaan hanya satu. Berbeda dengan menulis secara online, seorang penulis bisa mempunyai bos atau perusahaan tempat bekerja yang banyak sehingga penghasilan pun besar dibanding offline. Hal ini belajar dari pengalaman. Menulis secara offline, penghasilan tak menentu. Sedangkan menulis secara online, penghasilan jelas dan rutin serta terukur dan besar. Belajar dari pengalaman.

Lalu dalam memilih bos perlu ditelusuri kredibilitasnya. Alhamdulillah, semua bos saya membayar tenaga saya dalam menulis. Tetapi ada bos yang memiliki respon cepat dalam menggaji saya, dan ada yang lambat dalam menggaji saya. Itu hanya soal karakter. Pilihan tetap ada pada anda. Itu berdasarkan pengalaman menulis saya pula.

Pengalaman sangat mahal harganya. Pengalaman bernilai harganya. Mau bukti? Banyak orang yang menjual pengalaman mereka dengan menuliskannya pada sebuah ebook.
Pengalaman terbagi dua yaitu pengalaman yang dialami diri sendiri dan pengalaman orang lain. Pengalaman yang dialami diri sendiri adalah pengalaman yang sangat mahal dan berharga sekali. Ia akan meresap ke dalam tulang sumsum. Orang akan lebih mempercayai pengalamannya sendiri ketimbang pengalaman orang lain. Adapun pengalaman orang lain dalam menulis perlu menjadi bahan pertimbangan anda. Sebab kita perlu belajar dari pengalaman orang lain. Namun acapkali, pengalaman orang lain tidak cocok dengan kita.

Pada dasarnya, pengalaman bisa dijadikan suatu bahan cerita atau tulisan. Penulis sering menggunakan pengalaman penulis untuk dituangkan dalam bentuk cerita maupun novel, tentu dengan sedikit imajinasi agar cerita atau tulisan lebih menarik. Dan hasilnya sangat memuaskan. Tulisan penulis berdasarkan pengalaman nyata penulis berhasil meraih juara kesatu cerpen terbaik di FLP Bandung. Saat itu penulis mendapat pujian dan sanjungan dari rekan-rekan penulis, sekaligus mendapat hadiah yakni tiga buah buku.

2 comments:

  1. pengalaman adalah guru yang terbaik, untuk bisa menciptakan sebuah pengalaman tentunya butuh action ya mas, kalau kita hanya diam saja ya maka tidak akan tercipta sebuah pengalaman :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak,,,untuk dpt pengalaman perlu action,,,,trims penjelasannya

      Delete